Musrenbang Kelurahan Gedong Prioritaskan Pembangunan Gedung Puskesmas
Pembangunan gedung puskesmas, menjadi skala prioritas dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (31/1). Musrenbang dipimpin Wali Kota Muhammad Anwar secara daring dari kantornya.
Kami berharap, unit teknis terkait dapat merealisasikan
Kegiatan yang dilaksanakan di aula kantor kelurahan ini dihadiri langsung Camat Pasar Rebo, Mujiono; Lurah Gedong, Nunung Siti Cholimah; serta tenaga pendamping rembuk RW. Sedangkan para pengurus RW mengikuti secara virtual melalui Zoom.
Menurut Lurah Gedong, Nunung Siti Cholimah, pembangunan gedung Puskesmas menjadi skala prioritas dalam Musrenbang ini, sebab di wilayahnya memang belum ada gedung Puskesmas permanen.
Perbaikan Saluran Air Jl Mawar Jadi Skala Prioritas Musrenbang Kelurahan CiracasSelama ini, jelas Nunung, layanan kesehatan Puskesmas dilakukan pada gedung yang disewa per tahun. Kondisi seperti ini menyulitkan warga maupun petugas kesehatan dalam melaksanakan program layanan kesehatan masyarakat dan lingkungan karena mereka harus berpindah lokasi setiap tahunnya.
"Kami berharap, unit teknis terkait dapat merealisasikan usulan pembangunan Puskesmas Kelurahan Gedong ini," ucapnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 500 meter persegi milik Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang berada di samping RPTRA Gedong Trikora. Saat ini, lahan tersebut masih dijadikan rumah dinas guru.
"Kami sudah bersurat ke Dinas Pendidikan dan diteruskan ke Badan Aset DKI. Lahan ini bisa dimanfaatkan untuk gedung Puskesmas," tukasnya.
Selain pembangunan gedung Puskesmas, lanjut Nunung, usulan prioritas lainnya adakah perbaikan turap Kali Baru yang longsor sepanjang 100 meter di wilayah RW 09.
"Jika tidak segera ditangani, kami khawatir area longsor semakin meluas dan berdampak pada kerusakan Jalan Raya Bogor maupun Jalan Trikora," tandasnya.
Untuk diketahui, Musrenbang Kelurahan Gedong kali ini membahas 131 usulan yang terbagi dalam 96 usulan fisik, enam non-
fisik dan 29 usulan barang, dengan total estimasi anggaran sekitar Rp 27 miliar.